APAKAH PERUSAHAAN ANDA MEMENUHI KRITERIA IT GOVERNANCE?


Sangat disayangkan bahwa banyak perusahaan Indonesia masih belum memiliki tingkat kedewasaan dan apresiasi dalam penanganan investasi maupun penggunaan IT mereka. Secara umum, terdapat empat tipe perusahaan Indonesia dalam menyikapi dan mengelola investasi IT-nya:

  • Tipe pertama adalah tipe “Asal Canggih dan Mahal”, adalah perusahaan yang selalui memburu perangkat IT tercanggih dan termahal, dan berharap akan menjadi organisasi canggih karena kepemilikan perangkat tersebut. Mereka membeli hardware dan software IT tanpa adanya dasar solid dan rinci mengenai bagaimana keberadaan peranti IT tersebut akan membawa benefit ke perusahaan. Suatu hal ironi bila suatu perusahaan Indonesia menganggap dirinya sudah setara dengan suatu perusahaan global tertentu karena memiliki jenis software yang sama yang dimiliki perusahaan global tersebut. Dalam analogi dapat kita gambarkan tipe ini sebagai seseorang yang merasa dirinya sudah seperti menteri karena memiliki mobil yang sama dengan menteri tersebut. Sebagai akibat, akan terjadi pemborosan karena perusahaan telah membeli fitur-fitur canggih tetapi tidak pernah terpakai atau dibutuhkan, sedangkan mereka harus membayar lisensi dan biaya pemeliharaan tahunan yang sering kali sangat besar jumlahnya.
  • Tipe kedua adalah tipe “Asal Ada dan Murah”, adalah perusahaan yang tidak pernah mampu melihat nilai strategik penerapan IT di perusahaan. Mereka menggunakan IT hanya dalam rangka mengotomatisasi kegiatan rutin mereka, dan tidak pernah mempertimbangkan untuk mengadaptasi best practice proses bisnis yang ada dalam software yang dibelinya. Pengeluaran dalam IT bagi mereka bukanlah suatu investasi, tetapi selalu dilihat sebagai biaya semata. Akibatnya, mereka selalu memburu perangkat yang murah dan kalau perlu perangkat bajakan.
  • Tipe ketiga adalah tipe “Tahu tetapi tidak Mampu”, adalah perusahaan yang memiliki pengetahuan memadai akan nilai strategik dari IT tetapi tidak pernah berhasil atau sukses dalam penerapan IT-nya. Mereka memilki aspirasi tinggi dalam proses pemilihan IT tertentu, tetapi tidak ada sense of belonging dan keterlibatan mendalam dari manajemen puncak untuk keberhasilan penerapan IT tersebut.
  • Tipe keempat adalah tipe “Tahu dan Mampu”, adalah perusahaan yang sangat kompeten dan matang pengetahuannya dalam penentuan investasi dan penerapan IT. Mereka sangat tahu mengenai business process seperti apa yang ingin mereka capai agar lebih kompetitif (sering disebut business process blue print) – menunjang pencapaian Visi-Misi dan sasaran strategik perusahaan, dan mendasarkan seleksi pemilihan investasi IT-nya terhadap kemampuan fitur-fitur software dalam merespons kebutuhan-kebutuhan tersebut. Manajemen puncak perusahaan memiliki sense of belonging dan keterlibatan yang cukup tinggi dalam penerapan dan optimasi IT termasuk segi keakuratan, kecepatan, ketepatan dan keamanan aliran data dan informasi. Ukuran dan pengukuran efektivitas IT menjadi salah satu tolak ukur kunci kinerja perusahaan (Key Performance Indicator).

Dari perspektif Good Corporate Governance, tipe keempat adalah tipe yang paling memenuhi kriteria, yang sering disebut adanya IT Governance di perusahaan tersebut.

sumber: https://barim165.wordpress.com/2016/07/15/apakah-perusahaan-anda-memenuhi-kriteria-it-governance/


Leave a Reply