Data Scientist di Era Big Data


Sejumlah fakta tentang keberadaan data digital dalam jumlah yang sangat besar saat ini sudah sangat terlihat, sebagai contoh sederhana dan berada disekitar kita adalah jumlah status facebook yang diupload dalam sehari yang dapat mencapai lebih 1 milyar status perhari. Bagi kebanyakan orang (mungkin termasuk Anda), tumpukan jumlah status facebook yang mencapai lebih dari 1 milyar per hari mungkin tidak memiliki makna atau nilai manfaat. Akan tetapi bagi sekumpulan kelompok (yang disebut data scientist), data-data tersebut tidak hanya sekedar tumpukan status, akan tetapi memiliki nilai manfaat yang besar. Mereka dapat memanfaatkan tumpukan status facebook tersebut untuk memprediksi secara akurat tentang perilaku dimasa depan, seperti minat masyarakat, produk yang bisa laris dibeli, iklan yang sesuai dengan demografi, dan lain-lain.

Data scientist adalah pekerjaan yang menjanjikan di era jutaan data digital “berserakan” (big data) seperti sekarang. Fungsi dari data scientist itu sendiri secara sederhanan adalah memanipulasi milyaran tumpukan data digital untuk kemudian menemukan pola atau pattern yang memprediksi secara presisi tentang arah perilaku masa depan.

Bagi perusahaan atau organisasi di Indonesia sudah saatnya mulai menyiapkan strategi pemanfaatan analisis big data untuk mendukung strategi dan pengambilan keputusan yang tepat.

Contoh perusahaan yang sudah memanfaatkan data scientist adalah toko online terbesar di dunia, yaitu amazon.com. Jika Anda menjadi pelanggan dari amazon.com. Tanpa Anda sadari, hasil dari Anda memilih-milih buku, mereka akan dapat mengetahui pola selera Anda, yaitu dengan memunculkan sejumlah rekomendasi buku yang layak dibeli. Rekomendasi yang mereka tawarkan memiliki keakuratan yang presisi dengan minat dan selera buku yang Anda ingin beli.

Contoh pemanfaatan big data untuk Perguruan Tinggi : Perguruan Tinggi dapat melacak jutaan data digital seluruh mahasiswa yang ada di Perguruan Tinggi. Dari jutaan data digital tersebut kemudian dimanipulasi (diolah agar memiliki informasi yang bernilai manfaat). Maka dengan menggunakan bantuan data scientist, Perguruan Tinggi tersebut sudah dapat memprediksi dengan cukup akurat, siapa saja mahasiswa yang kelak akan sukses dalam hidupnya. Dan siapa yang akan hidup dengan penghasilan pas-pasan (mungkin hingga akhir hayatnya).

 

oleh: Bayu Rima Aditya


Leave a Reply