Leadership Nabi Sulaiman (QS An-Naml 15-44)


Begitu banyak ilmu (hikmah) yang dapat kita temukan dari sejarah para Nabi, salah satunya Nabi Sulaiman yang diceritakan oleh Allah dalam surat An Naml (Bukit Semut) ayat 15-44 , dimana yg kita ketahui Nabi Sulaiman itu pemimpin para manusia dan jin, selain kaya dan memiliki jabatan tinggi, Nabi Sulaiman juga dapat mengerti bahasa binatang.

Dalam ayat 15-44 tersebut, dapat kita ambil  ilmu (hikmah) nya:

1. Bahwa ketika kita memiliki kekayaan yang banyak, jabatan yang tinggi, ilmu yang mumpuni, kita harus selalu tetap bersyukur.

2. Ketika jabatan kita sudah tinggi, kita tidak seenaknya menginjak-nginjak orang yang dibawah kita (sesuai kisah Nabi Sulaiman dengan semut di lembah semut)

3. Menggunakan jabatan sebagai dakwah Islam.

Dan banyak lagi yang dapat kija pelajari dari leadership nya Nabi Sulaiman. Untuk lebih jelasnya kita liat aj isi ayat 15-44dari surat An-Naml:

15. Sesungguhnya Kami telah memberikan ilmu pengetahuan kepada Daud dan Sulaiman dan keduanya mengucapkan: “Segala puji bagi Allah yang telah melebih utamakan kami dari kebanyakan hamba-hambaNya yang beriman”.

16. Dan Sulaiman menerima warisan dari Daud. Sulaiman berkata: “Rakyatku semua! Telah diajarkan kepada kami bahasa burung-burung dan diberikan kepada kami segala sesuatu yang diperlukan. Sesungguhnya pemberian ini adalah karunia yang nyata”.

17. Suatu ketika dikumpulkan di hadapan Sulaiman seluruh tentaranya, terdiri dari jin, manusia dan burung-burung, diatur secara tertib dalam barisan.

18. Akhirnya setelah mereka sampai di Lembah Semut, berkatalah seekor Ratu Semut: “Hai semut-semut! Masuklah ke sarangmu supaya tidak terinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, tanpa disadari mereka”.

19. Sulaiman tersenyum senang mendengar perkataan semut itu, seraya mendoa: “Wahai Tuhanku! Berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada orang tuaku, supaya aku dapat menyumbangkan karya yang Engkau restui serta masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hambamu yang shalih”.

20. Kemudian Sulaiman memeriksa kumpulan burungnya, seraya berkata: “Mengapa aku tidak melihat Hud-hud.. Ataukah dia tidak turut hadir?”.

21. “Sungguh-sungguh aku akan menghukumnya dengan siksaan yang keras atau aku sembelih, kalau dia tidak dapat mengemukakan kepadaku alasan yang nyata!”.

22. Tidak lama kemudian datanglah Hud-hud seraya berkata: “Aku telah menemukan sesuatu yang belum engkau ketahui, bahwa aku datang dari Sabamembawa berita yang mengagumkan, namun meyakinkan.

23. Aku temukan di sana seorang Ratu Ratu itu bernama Balqis. yang memerintah mereka, dia memiliki segala-galanya, lagi pula ia memiliki singgasana yang besar.

24. Aku temukan dia dan kaumnya menyembah matahari, bukan menyembah Allah. Setan menampakkan baik perbuatan-perbuatan mereka yang buruk, dan menghalangi mereka dari jalan yang benar, sehingga mereka tidak mendapat petunjuk.

25. agar mereka jangan menyembah Allah yang mengungkapkan segala yang terpendam di langit dan di bumi serta mengetahui apa-apa yang kamu sembunyikan dan nyatakan.

26. Allah! Tiada Tuhan yang disembah kecuali Dia, Tuhan singgasana yang besar”.

27. Berkata Sulaiman: “Akan kami selidiki lebih dahulu; apakah engkau benar dengan ceritamu itu, atau engkau membohong belaka”.

28. “Berangkatlah engkau membawa suratku ini dan jatuhkanlah di tengah-tengah mereka, kemudian menghindarlah engkau tidak begitu jauh dari mereka, lalu perhatikanlah apa yang mereka perbincangkan”.

29. Berkata Ratu Balqis: “Hai pembesar-pembesar! Sesungguhnya telah dijatuhkan sepucuk surat yang berharga.

30. Surat itu dari Sulaiman dan dimulai dengan: “Atas nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang”.

31. Janganlah kamu berlaku sombong terhadapku, dan datanglah kepadaku sebagai seorang muslim.

32. Berkata Balqis: “Sidang Menteri-Ku! Berilah aku pertimbangan dalam urusanku ini, aku tidak akan memutuskan sesuatu persoalan sebelum mendapat persetujuan tuan-tuan!”.

33. Mereka menjawab: “Kita mempunyai kekuatan dan semangat perang yang cukup, dan urusan ini terserah kepada baginda pikirkanlah apa yang hendak baginda perintahkan”.

34. Berkata Ratu Balqis: “Sesungguhnya raja-raja itu bila menduduki suatu negeri, dirusakkannya peradaban negeri itu dan dijajahnya Rakyatnya yang merdeka. Begitulah mereka berbuat!”.

35. Namun begitu aku akan mengirim utusan kepada mereka membawa hadiah dan aku ingin melihat bagaimana jawaban yang dibawa utusan kita itu”.

36. Tatkala utusan-utusan itu sampai kepada Sulaiman, dia berkata: “Apakah kalian hendak memikatku dengan harta benda? Apa yang diberikan Allah kepadaku, lebih baik dari apa yang diberikan-Nya kepadamu. Tidak! Bawalah kembali hadiah kebanggaan kalian ini.

37. Pulanglah kembali kepada mereka! Sesungguhnya kami akan datang menyerang mereka dengan angkatan perang yang tidak terkalahkan, dan akan kami usir dari negerinya dalam keadaan hina bagai tawanan”.

38. Berkata Sulaiman kepada pembesar-pembesarnya: “Hai pembesar-pembesar! Siapakah di antaramu yang sanggup membawa singgasana Balqis kepadaku, sebelum mereka datang kepadaku sebagai muslim?”.

39. Berkata Ifrit dari bangsa jin: “Aku sanggup membawanya kepada baginda sebelum baginda pergi dari persidangan ini. Sesungguhnya aku cukup mampu berbuat demikian lagi dipercaya”.

40. Sulaiman menukas sebagai orang yang mempunyai ilmu dalam kitab: “Aku sanggup membawanya kepadamu dalam sekejap mata!”. Tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: “Ini adalah karunia Tuhan-ku, karena Dia hendak mengujiku, apakah aku bersyukur atau tidak. Barangsiapa yang bersyukur, sesungguhnya dia bersyukur untuk kebaikan dirinya, dan barangsiapa yang tidak bersyukur, sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya dan Mulia”.

41. Berkata Sulaiman: “Rubahlah bentuk singgasana itu! Biar kita tahu, adakah dia dapat mengenalnya atau tidak”.

42. Tatkala Balqis itu datang, ditanyakan kepadanya: “Serupa inikah singgasanamu?” Mirip sekali dengan singgasanaku! Sebenarnya kami telah mendapat keterangan sebelumnya tentang mukjizat Tuan melalui burung Hud-hud dan para utusan kami sendiri, sekarang kami tunduk kepadamu!”.

43. Namun yang menghalangi sang Ratu selama ini untuk melahirkan ke-Islamannya, ialah apa yang disembahnya selain Allah itu. Sesungguhnya sang Ratu dengan penyembahan itu terbilang orang yang kafir.

44. Dikatakan kepadanya: “Silahkan masuk ke dalam istana!”. Tatkala dilihatnya lantai istana itu dikiranya kolam air yang besar, lalu disingkapkannya kainnya dari kedua betisnya supaya jangan basah. Berkata Sulaiman: “Ini adalah Istana Kaca”. Berkata Balqis: “Ya Tuhanku! Sesungguhnya aku telah membohongi diriku sendiri, dan sekarang aku tunduk bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam”.


Leave a Reply