Tukang Rujak Beubeuk = Pelukis = Programmer


Lama-lama saya berpikir bahwa ternyata antara tukang rujak beuebeuk, pelukis, &  programmer memiliki kesamaan yang prinsipel, dimana menurut saya tidak ada bedanya.

Saya mengambil persamaannya dengan pendekatan pengembangan aplikasi, dan didapat 2 point yaitu

1. Tukang rujak beubeuk, pelukis & programmer bekerja dengan menggunakan objek, dimana masing-masing objek memiliki properti yang dapat kita ubah2x, dan objek tersebut dapat diberikan method atau event.

2. Tukang rujak beubeuk, pelukis & programmer melakukan tahapan-tahapan yang sama, mulai dari analisis, desain, mencari debug/error dan uji implementasi.

Penjelasan untuk point 1.

Objek itu sendiri adalah sesuatu yang dikenai perbuatan, kalau tukang rujak beubeuk objeknya buah2xan, kalau pelukis objeknya bisa gunung, matahari, pohon, burung ,dll. Dan kalau programmer objeknya bisa form, textbox, commandbutton, dll. Masing2x objek pun memiliki properti yang dapat kita ubah-ubah sesuai dengan keinginan. Misalkan untuk tukang rujak beubeuk dapat memilih buah dengan warna , ukuran, atau tingkat kematangan sebagai properti. Untuk pelukis misalnya ingin membuat gunung berwarna hijau, dengan ukuran dan bentuk yang diinginkan (properti yg digunakan warna, ukuran, & bentuk). Untuk programmer misalnya akan memberi warna hijau sebagai backcolor pada tombol commandbutton atau mengubah jenis hurf, warna huruf dan ukuran huruf pada textbox.

Untuk method sendiri adalah perlakuan sesuatu terhadap objek. Kalau objeknya buah untuk tukang rujak beubeuk misalnya dibeubeuk (uleg). Kalau objeknya burung, kita dapat menggandakan menjadi 3 burung. Kalau objeknya form, misalkan diberi method show yang artinya akan memunculkan form tersebut.

Untuk event itu sendiri merupakan prasyarat untuk menjalankan suatu method, yang artinya kita harus melakukan event tertentu, baru kemudian si objek dikenai suatu perlakuan/method

Penjelasan untuk point 2.

Untuk tukang rujak beubeuk tahapan pertamanya melakukan analisis, salah satu langkahnya menanyakan keinginan pembeli (misalnya berapa macam buah, tingkat kepedasan, dll), kemudian melakukan desain produk alias membuat rujak beubeuknya, nah kalau dirasa masih kurang sesuatu kemudian tukang beubeuknya melakukan pencarian debug, misal kurang buah jambunya, kurang gula merahnya. Ketika sudah mendapatkan debug, kemudian segera diperbaiki, dengan menambah jambu atau menambah gula. Kemudian siap deh di implementasikan, yaitu dengan diserahkan kepada pembeli untuk dicicipi ^__^

Untuk pelukis tahapan pertama masih sama melakukan analisis, yaitu dengan menentukan tema gambaran yang akan dibuat (Misalnya ingin menggambar pemandangan), kemudian membuat sketsa dan membuat gambarnya. Ketika dirasa masih ada yang putih-putih alias terlewat ketika mewarnai (biasanya di sekitar garis tepi) atau dirasa warna belum merata, maka segera diperbaiki (Disini proses debug sedang dilakukan). Setelah gambar jadi, selanjutnya tinggal di nilai deh sama guru ^__^

Untuk programer jg sama seperti tukang rujak beubeuk dan pelukis, langkah awal melakukan analisis, seperti mengumpulkan keinginan client seperti apa, kemudian kita disain sistem dan aplikasinya. Langkah selanjutnya mencari debug , misalkan ketika dicobakan ke teman, banyak ditemukan eror dalam aplikasinya, maka segera harus diperbaiki (Disini proses debug sedang dilakukan). Dan yang terakhir siap diuji dan dicoba oleh client ^_^

Itulah tulisan yang sederhana dari saya, silahkan untuk memberikan komen sebanyak-banyaknya, karena ini memang bersumber dari hati aj (tidak ada tinjauan pustakanya) ^__^


Leave a Reply